Thursday, December 7, 2017

Penyakit Flu yang Menganggu dan Cara Mengatasi

Salam hangat dari penulis di cuaca yang dingin ini,

Musim liburan menjadi moment yang penting bagi kita khususnya tentang kebersamam bersama keluarga dan teman dalam suasana yang ceria, banyaknya makanan lezat yang siap disantap bersama dan banyak hal yang menyenangkan lainnya semua itu akan berubah saat kita diserangg flu. 

Penyakit yang satu ini mudah sekali menular apa lagi dimusim hujan seperti sekarang. Semua orang mudah menularkan penyakit satu ini karena Flu disebabkan oleh virus yang diklasifikasikan sebagai jenis A, B atau C. Jenis A adalah jenis influenza yang paling umum menularkan penyakit flu yang mudah sekali terbang bersama udara. Orang yang terkena virus penyebab flu didapat dari akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari menyentuh sesuatu yang sudah disentuh orang yang terinfeksi. 

Gejala flu ini datang secara tiba-tiba dan tanpa kita sadari. Tanda dan gejalanya biasanya mulai dari 1 – 2 hari setelah terpapar virus flu dari hasil dari penularan. Gejala yang pasti dan sering terjadi adalah demam yang biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda gejalanya yang kita ketahui seperti panas tinggi sekitar 38 -40° C, badan terasa panas dingin dan nyeri otot, merasa sangat lemah atau lelah, sakit kepala (pusing), sakit mata, batuk, bersin, sakit tenggorokan, hidung meler (ingus), dan sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang dewasa). Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6 minggu.

Penyakit Flu
Penyakit Flu


Beberapa gejala penderita yang dialami adalah:
Jika kamu merasa gejala diatas maka tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri dengan mulai mengkonsumsi vitamin C, kenapa vitamin C? Ya, karena penelitian tentang vitamin C mengungkapkan bahwa vitamin C sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh jika dikonsumsi dengan takaran yang dibutuhkan tubuh. Dijelaskan juga bahwa Vitamin C terbukti mampu untuk  menghentikan replikasi virus penyebab pilek.

Namun, peneliti dari Finlandia melaporkan, Vitamin C ditemukan dapat efektif mencegah maupun mengobati pilek bagi siapapun, dengan syarat harus mengkonsumsi dalam jumlah yang banyak. Peneliti menyimpulkan bahwa orang yang mengonsumsi 9 gram vitamin C sehari dapat pempersingkat penyembuhan pilek sebanyak 20 %, dibandingkan dengan peserta yang tidak diberikan treatment. Sedangkan, peserta yang hanya mengambil 5 gram vitamin C per hari dapat mempersingkat penyembuhan pilek sekitar 9%. Penyembuhan dengan vitamin C dapat kita ambil dari buah langsung atau dari obat kimia dengan takaran vitamin C yang tinggi. Untuk menjaga tetap terjaganya badan dari obat-obatan kimia tidak ada salahnya kita memanfaatkan hasil buah yang banyak mengandung vitamin C yang tinggi sebut saja jeruk, mangga, stroberry, pepaya, nanas dan buah kiwi.

Jika dalam beberapa kasus tidak mampu untuk mengkonsumsi vitamin C atau tidak ada perubahan setelah mengkonsumsi vitamin C maka kita dapat mengandalkan obat kimia sebagai berikut :

1. Analgesik atau antipiretik
Antipiretik merupakan suatu obat yang mampu untuk menurunkan demam dan biasanya juga mempunyai efek pereda nyeri (analgesik). Antipiretik atau analgesik yang biasa digunakan dalam pengobatan flu antara lain parasetamol, ibuprofen, dan asetosal. Komposisi Obat flu biasahnya sudah mengandung antipiretik atau analgesik sehingga tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat antipiretik/analgesik tunggal bersamaan dengan obat flu yang telah mengandung antipiretik atau analgesik, misalnya mengkonsumsi tablet asetosal bersamaan dengan mengkonsumsi obat lain yang mengandung ibuprofen atau parasetamoll.  Oleh karena itu, perhatikan komposisi zat berkhasiat yang terkandung dalam obat yang kita minum.

2. Dekongestan
Dekongestan adalah obat untuk meringankan dan mengurangi hidung tersumbat. Cara kerja dari Dekongestan ini  dengan cara menyempitkan pembuluh darah di daerah hidung sehingga melegakan hidung tersumbat karena pembengkakan mukosa. Contoh obat-obat yang termasuk ke dalam dekongestan antara lain fenil propanol amin (PPA), fenilefrin , pseudoefedrin, dan efedrin.
Perhatian untuk penggunaan dekongestan pada pasien hipertensi (darah tinggi), hipertiroid, penyakit jantung koroner, penyakit iskemia jantung, glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, diabetes (kencing manis). Penggunaan dekongeston pada kondisi tersebut hanya dilakukan atas saran dokter.

3. Antihistamin
Antihistamin adalah obat yang digunakan untuk mengobati batuk atau pilek akibat alergi. Obat ini efektif untuk pilek yang disebabkan oleh alergi, namun hanya memiliki sedikit manfaat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oleh karena itu, pada beberapa produk antihistamin dikombinasikan dengan dekongestan. Beberapa antihistamin yang dapat diperoleh tanpa resep dokter antara lain klorfeniramin maleat/klorfenon (CTM), prometazin, tripolidin, dan difenhidramin. Obat flu yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, oleh karena itu, setelah menggunakan obat flu jangan menjalankan mesin atau mengendarai kendaraan bermotor.

4. Antitusif
Antitusif merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam antitusif diantaranya adalah dekstrometorfan HBr, noskapin, dan difenhidramin HCl.

5. Ekspektoran
Ekspektoran juga  merupakan obat untuk mengatasi batuk dengan meningkatkan sekresi cairan saluran napas, sehingga mengencerkan dan mempermudah pengeluaran sekret (dahak). Cara menggunakan obat yang tepat adalah di samping menggunakan ekspektoran, minum air dalam jumlah banyak untuk membantu mengencerkan dahak dari saluran napas. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam ekspektoran diantaranya gliseril guaiakolat, amonium klorida, bromheksin, succus liquiritiae.
Hentikan swamedikasi dan konsultasikan segera ke dokter, jika:

    Demam masih timbul selama lebih dari 3 hari setelah pengobatan.
    Sakit di tenggorokan bertambah parah selama lebih dari 2 hari pengobatan dan diikuti gejala lain seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah.
    Batuk tidak membaik setelah 7-14 hari mengkonsumsi obat.
    Nyeri otot tidak kunjung hilang atau bertambah parah selama 10 hari (dewasa) atau 5 hari (anak-anak) pengobatan.

Meskipun Kamu mungkin merasa lebih baik dan tidak terasa sedang sakit tetapi kamu membawa bibit penyakit flu yang berada disekitarmu, hati-hati dalam beberapa kasus flu mudah sekali menular kepada anak – anak  sangat bahaya jika menyerang balita. Kuman atau bakteri flu sangat mudah untuk menular karena penyebarannya melalui udara. Jadi tempatkan posisi kamu pada tempat atau kondisi dimana kamu tidak bisa untuk menularkan bakteri flu tersebut. Flu akan sangat mengganggu oleh karena itu kita harus berusaha untuk tidak menularkannya kepada orang lain. Berikut beberapa hal yang mungkin dapat untuk mencegah penyebaran flu tersebut :

  1. Pakailah masker untuk menutup hidung dan mulut ini dimaksudkan agar saat kita bersin bakteri tidak langsung terbang ke udara, jika ini terjadi bakteri ini akan terhirup oleh oarng disekita
  2. Saat tidak memakai masker usahakan saat bersin hidung dan mulut tutup dengan tangan untuk mengurangi penyebaran bakteri flu ke udara.
  3. Hindari interaksi langsung kepada seseorang yang sedang sakit
      Semua itu hanya sebagai mengurangi penyebaran dan itu tidak menjamin 100% tidak menular karena tingkat ketahanan badan seseorang berbeda-beda, jika ketahanan tubuh seseorang melemah maka akan cepat seklai tertular influenza ini.



No comments:

Post a Comment